Satu Ringgit, Satu Rupiah, Satu Gram Emas
Dari Saudi ke Malaysia: Perjalanan Mengubah Pola Pikir Keuangan
Dulu, saat pertama kali merantau ke Arab Saudi, pikiranku sederhana: bekerja, menerima gaji bulanan, lalu mengirimnya ke rumah. Tidak ada yang salah dengan itu, tapi di sanalah aku belajar bahwa sekadar menerima gaji tidak cukup untuk membangun masa depan yang kokoh. Uang datang, uang pergi. Kadang habis untuk kebutuhan, kadang untuk hal-hal yang tidak meninggalkan jejak jangka panjang.
Kini, di Malaysia, langkahku berbeda. Bukan hanya karena jaraknya lebih dekat dengan kampung halaman, tapi karena pikiranku sudah banyak berubah. Perubahan itu datang pelan-pelan, dibantu oleh ilmu yang kutemukan dari berbagai sumber, salah satunya YouTube. Aku mulai mengerti konsep pengelolaan keuangan, tabungan, investasi, dan pentingnya aset produktif.
Perubahan paling besar adalah cara memandang gaji. Dulu, gaji adalah sumber utama dan satu-satunya. Sekarang, gaji hanya salah satu alat. Aku mencari sumber penghasilan lain — salah satunya dari usaha pulsa lintas negara. Aku memanfaatkan jaringan di Malaysia untuk menemukan pelanggan, sementara di Indonesia istriku yang mengeksekusi penjualannya. Dari keuntungan itu, sebagian besar langsung masuk ke tabungan emas dan tabungan jangka panjang.
Alasan terbesar perubahan ini sederhana: aku sekarang punya istri dan anak. Aku ingin mereka punya masa depan yang aman, tidak tergantung pada nasib, dan punya bekal jika suatu hari aku tidak bisa lagi bekerja sekeras sekarang.
Aku menyadari, merantau bukan hanya soal mengumpulkan ringgit atau riyal, tapi juga tentang mengumpulkan ilmu dan mengubah cara berpikir. Ilmu yang kutemukan di sini, pola pikir yang kutempa, dan disiplin yang kujaga, semuanya akan menjadi warisan tak ternilai untuk keluarga.
Hari ini aku tidak lagi sekadar menunggu gaji datang setiap bulan. Aku membangun mesin kecil yang terus menghasilkan. Dari situlah masa depan pelan-pelan dibentuk, satu ringgit, satu rupiah, satu gram emas pada satu waktu.
Komentar
Posting Komentar