Gaji DPR vs Guru

Catatan dari Tanah Orang: Gaji DPR vs Guru, Siapa yang Sebenarnya Beban Negara?

Di tanah rantau ini, aku sering merenung tentang negeri sendiri. Beberapa hari lalu, ramai dibicarakan soal gaji anggota DPR yang bisa mencapai ratusan juta per bulan. Tunjangan rumah, fasilitas, dan berbagai kemewahan lain seakan menjadi hak istimewa yang tak tersentuh.

Sementara itu, aku teringat pada para guru di kampung. Ada yang bertahun-tahun mengajar hanya dengan gaji ratusan ribu. Ada yang dipanggil “pahlawan tanpa tanda jasa”, tapi dalam praktiknya justru dianggap beban negara.

Bukankah ini ironi?

DPR hanya berjumlah 575 orang, tetapi biayanya fantastis. Guru jumlahnya jutaan, tetapi merekalah yang setiap hari mendidik generasi bangsa. Jika guru dipandang beban, maka sebenarnya yang terbebani adalah masa depan anak-anak kita.

Aku jadi berpikir: seandainya negara berani menghargai guru dengan layak, kualitas manusia Indonesia akan meningkat. Pendidikan yang baik adalah investasi jangka panjang, bukan pemborosan.

Gaji tinggi untuk DPR sah-sah saja, asal benar-benar sepadan dengan kerja keras memperjuangkan rakyat. Tapi kalau kinerja seadanya, sementara guru terus ditinggalkan, rasa-rasanya rakyat wajar bertanya: siapa yang sebenarnya beban negara?

— Catatan dari Tanah Orang








Komentar