Pulang saja.,,,,
Pulang sajalah , paramedis. 😢
Biarkan saja presiden kesayangan,
para menteri , staf khusus nya juga pendukung setia rezim yang mengurusi wabah ini.
Kan mereka yg awalnya meremehkan pandemi ini.
Kan mereka juga yg bilang pulang kampung itu boleh.
Kan mereka yg membuka semua moda transportasi kembali beroperasi.
Di udara, darat dan lautan.
Kan mereka yg bilang , usia 45th kebawah boleh kembali bekerja biasa.
Kan mereka juga yg dengan sengaja membuat masyarakat berkerumun desak²an hanya buat antri sembako yg di lempar² ?
Kan mereka juga yg bilang ,
Angka kesembuhan sangat tinggi dengan minum jamu impor gajelas yg hampir expired ?
Kan mereka juga yg menyuruh berdamai aja dengan virus ?
Kan mereka juga yg bilang berkerumun hanya karena mengenang kedunguan di area kulineran itu tak mengapa ?
Mereka bahkan kembali bersemangat memasukkan kembali orang² yg ga jelas apa maunya disini.
Nilai seorang nyawa rakyat hanya dianggap hanya deretan angka² statistik.
Rakyat hanya diperlukan saat musim kampanye tiba.
Mereka mencoba sebuah program , dimana yg kuat akan bertahan ,
yg lemah mati saja.
Mereka menganggap rakyat hanyalah beban saat mereka sakit dan terpuruk.
Mereka hanya membutuhkan uangnya untuk membayar pajak , listrik , bensin dan jaminan sosial saja yg entah kemana saja peruntukannya.
Jadi paramedis , pulanglah saja.
Kembali saja ke pelukan keluarga yg sudah lama merindukan mu.
Ngapain berkeringat sampai basah kuyup , berpusing² dan mual menahan panas dan sumpek nya di balik APD itu di saat berpuasa ?
Ngapain kalian membuat diri kalian dalam bahaya , dengan resiko kehilangan nyawa terpapar virus ini jika orang²nya saja seperti gak perduli dengan kesehatan sendiri ?
Buat apa kalian demi menghemat APD yg jumlahnya sangat terbatas,sampai rela menahan penderitaan selama kurang lebih 8jam dibalik seragam bertumpuk² itu jika APD yg diproduksi di negri sendiri malah di ekspor keluar negri ?
Pulang saja ...
*Copas
Pulang sajalah , paramedis. 😢
Biarkan saja presiden kesayangan,
para menteri , staf khusus nya juga pendukung setia rezim yang mengurusi wabah ini.
Kan mereka yg awalnya meremehkan pandemi ini.
Kan mereka juga yg bilang pulang kampung itu boleh.
Kan mereka yg membuka semua moda transportasi kembali beroperasi.
Di udara, darat dan lautan.
Kan mereka yg bilang , usia 45th kebawah boleh kembali bekerja biasa.
Kan mereka juga yg dengan sengaja membuat masyarakat berkerumun desak²an hanya buat antri sembako yg di lempar² ?
Kan mereka juga yg bilang ,
Angka kesembuhan sangat tinggi dengan minum jamu impor gajelas yg hampir expired ?
Kan mereka juga yg menyuruh berdamai aja dengan virus ?
Kan mereka juga yg bilang berkerumun hanya karena mengenang kedunguan di area kulineran itu tak mengapa ?
Mereka bahkan kembali bersemangat memasukkan kembali orang² yg ga jelas apa maunya disini.
Nilai seorang nyawa rakyat hanya dianggap hanya deretan angka² statistik.
Rakyat hanya diperlukan saat musim kampanye tiba.
Mereka mencoba sebuah program , dimana yg kuat akan bertahan ,
yg lemah mati saja.
Mereka menganggap rakyat hanyalah beban saat mereka sakit dan terpuruk.
Mereka hanya membutuhkan uangnya untuk membayar pajak , listrik , bensin dan jaminan sosial saja yg entah kemana saja peruntukannya.
Jadi paramedis , pulanglah saja.
Kembali saja ke pelukan keluarga yg sudah lama merindukan mu.
Ngapain berkeringat sampai basah kuyup , berpusing² dan mual menahan panas dan sumpek nya di balik APD itu di saat berpuasa ?
Ngapain kalian membuat diri kalian dalam bahaya , dengan resiko kehilangan nyawa terpapar virus ini jika orang²nya saja seperti gak perduli dengan kesehatan sendiri ?
Buat apa kalian demi menghemat APD yg jumlahnya sangat terbatas,sampai rela menahan penderitaan selama kurang lebih 8jam dibalik seragam bertumpuk² itu jika APD yg diproduksi di negri sendiri malah di ekspor keluar negri ?
Pulang saja ...
*Copas
Komentar
Posting Komentar